May 27, 2014

CIRI KHAS BATIK MINANG



          Beberapa sumber yang berbeda mengatakan bahwa dahulu Batik Minangkabau dibawah oleh para pedagang dari Cina yang datang dan menetap di Minangkabau hingga akhirnya batik tersebut memasyarakat di Ranah Minang.

Ada pula sumber lain yang mengatakan bahwa Bundo Kanduang yang menikah dengan adik Adityawarman (Raja Singosari) kemudian datang bersama rombongan dari tanah Jawa masuk lalu menetap di Minangkabau. Dianatara mereka ada beberapa pengrajin batik yang turut serta. Kemudian mereka secara turun – temurun mengembangkan batik di Padang.

          Batik Minangkabau disebut juga dengan istilah Batik Liek, karena pewarnaan batik ini menggunakan tanah liat atau tanah liek. Awalnya dahulu warna yang digunakan Batik Minangkabau adalah warna coklat tanah liat dan warna hitam.

Dahulu Batik Minangkabau dibuat dalam bentuk selendang dan hanya boleh dipakai pada upacara adat saja serta yang memakainya harus para Ketua Adat, Datuk, Bundo Kanduang, atau Ninik Mamak.

Namun saat ini Batik Minangkabau sudah banyak dipakai oleh siapa saja, dimana saja, dan dalam moment apa saja, karena seiring dengan permintaan pasar. Batik Minangkabau juga sudah sering diikutkan dalam berbagai pameran.

Ciri khas Batik Minangkabau atau Batik Liek pada mulanya menggunakan motif yang berasal dari biota laut, karena letak geografis wilayah tersebut berada dipesisir pantai. Namun seiring perkembangan saman, Batik Liek memiliki beragam motif yang menampilkan flora dan fauna khas Minangkabau serta simbol – simbol dari daerah setempat, seperti : motif Rumah Gadang, motif Ayam Kinantan, motif Kabau Pedati, motif Kabau Silung, motif Tabuik, motif Merawan, motif Kelok Paku, motif Itiak (itik) serta beberapa motif lain.

Untuk pewarnaa Batik Liek selain menggunakan tanah liat, ada juga yang memakai sumber pewarnaan dari tumbuh – tumbuhan, seperti: kulit rambutan, kulit mahoni, kulit jengkol, dan gambir. Proses pewarnaan dilakukan dengan cara kain batik yang telah diberi motif direndam selama seminggu dengan tanah liat atau ramuan dari tumbuh – tumbuhan.

Batik Minagkabau pernah mengalami kemunduran bahkan hilang dan tidak ada yang memproduksinya lagi. Namun sejak era tahun 1970-an, berkat usaha Ratna Sari Harun Zain (isteri Gubernur Sumatera Barat saat itu), Batik Minangkabau bisa kembali bangkit.

Umumnya Batik Minangkabau dibuat dengan menggunakan teknik tulis. Beberapa model Batik Minangkabau yang saat ini sudah mengikuti fasion, seperti: baju koko, jilbab, gamis, kemeja, dress, rok, jaket, blazer, sarung, blouse, dan model lainnya.

Beragam warna yang menjadi ciri khas Batik Minagkabau, yaitu: coklat, hitam, merah, biru, hijau, dan berbagai perpaduan warna lainnya. Corak warna yang ditampilkan ada yang cerah, gelap, dan lembut.

          Batik Minangkabau juga telah banyak dipasarkan sampai ke mancanegara.


No comments: