Apr 29, 2014

CIRI KHAS BATIK SEMARANG



          Meskipun Batik Semarang tidak terlalu populer serta jauh tertinggal jika dibanding dengan batik dari daerah Jawa Tengah lainnya seperti Batik Yogyakarta dan Batik Solo, tapi Batik Semarang tidak kalah dalam dalam hal kualitas serta corak dan motifnya.

Padahal Batik Semarang juga pernah sangat terkenal ditanah air pada era tahun 1900-an, dimana tercatat ada sekitar 107 industri batik ditambah 800 pengrajin batik tersebar di Semarang.

Namun karena berbagai faktor, diataranya banyak pengrajin batik dari daerah Semarang berpindah lokasi ke daerah lain sekitar Jawa Tengah, sehingga pengrajin batik di Semarang semakin berkurang dan sedikit untuk mampu bersaing dengan pengrajin batik dari daerah lain.

Adapun keunikan dan ciri khas Batik Semarang dapat dilihat dari:

1. Warna dasarnya yang orange kemerahan yang konon ini disebabkan oleh warna budaya dari Cina, dan juga pengaruh warna dasar dari Belanda berupa warna merah bata.

Kalau motif pengaruh dari Cina kebanyakan bergambar fauna, seperti: burung phonix, Warak Ngendhog (perpaduan naga, kambing, dan buraq), burung Cendrawasih, ayam jago, kupu – kupu.

2. Motif Batik Semarang tidak terlalu simbolik seperti Batik Yogyakarta dan Batik Solo. Untuk motif Batik Semarang sendiri umumnya bebas, misalnya gambar tentang benda – benda disekeliling kita seperti: rumah, pohon, kupu – kupu, burung, atau tentang cerita rakyat / legenda.

Sementara untuk motif Batik Semarang yang khusus mengambil ikon Kota Semarang, biasanya terdiri dari motif alam perbukitan, alam laut, Tugu Muda, Wisma Perdamaian, Burung Kuntul, Gereja Blenduk, Lawang Sewu.

3. Perbedaan motif Batik Semarang juga dapat terlihat dari detil – detilnya bila diamati dengan teliti.












Apr 27, 2014

CIRI KHAS BATIK PEKALONGAN




          Anggapan bahwa Pekalongan sebagai Kota Batik, memang sudah sangat dikenal dimana – mana bahkan sampai ke mancanegara. Bisnis Batik Pekalongan di daerah ini merupakan salah satu andalan yang mampu menopang perekonomian masyarakat setempat.

          Awalnya pembuatan Batik Pekalongan hanya dilakukan oleh masyarakat pesisir Pekalongan saja, namun seiring perkembangan jaman pengrajin batik pun didaerah ini semakin menyebar ke berbagai tempat dan lapisan masyarakat Pekalongan.

Sejak jaman dulu, Batik Pekalongan sudah dipengaruhi oleh budaya warga pendatang dari Belanda dan Cina.

Pemasaran Batik Pekalongan saat ini pun sudah sampai ke berbagai belahan dunia, seperti ke: Amerika, Eropa, Timur Tengah, Korea, Jepang, dan Australia.

Beberapa ciri khas dari Batik Pekalongan antara lain:

1. Batik Pekalongan Klasik yang dominan menggunakan warna soga serta memiliki jenis motif seperti:

A. Motif Semen:

adalah motif klasik yang dibentuk dari garis – garis. Pada umumnya Motif Semen diseluruh Jawa
Tengah adalah sama dengan menggunakan ornamen flora dan Burung Garuda. Hanya saja untuk jenis motif Batik Pekalongan yang satu, ini polanya tidak terbentuk dari gabungan titik – titik. Jadi murni terbentuk dari garis – garis.

B. Motif Jlamprang:

merupakan motif hias geometris yang terpola dari beberapa titik – titik (cecek). Motif Jlamprang ini sejak dahulu dikembangkan oleh pengrajin Batik Pekalongan keturunan Arab, yang menurut Dr. Kusnin Asa (Ahli Antropologi) bahwa motif ini meunjukkan peran dunia kosmis yang sudah ada sejak jaman agama Hindu dan Budha berkembang di Jawa.


2. Batik Pekalongan hasil ciptaan orang – orang Belanda, seperti: Van Zuylen, Metz, dan Yans, yang lebih halus serta lebih memilih motif tumbuh – tumbuhan asal Negara Belanda seperti Bunga Krisan. Jenis batik ini umumnya diproduksi dalam bentuk kain sarung.


3. Batik Encim adalah batik buatan warga keturunan Cina yang juga sangat halus dengan motif bergambar Naga Berkaki dan gambar Burung Phoenix.


4. Batik Pekalongan moderen yang umumnya disukai warga pribumi lebih enerjik dalam memilih warna yang dominan cerah serta meriah, hingga kadang dijumpai dalam selembar kain Batik Pekalongan moderen terdapat paduan 8 jenis warna. Umumnya warna yang disukai adalah hijau, merah, kuning, biru, violet, dan orange.

Sementara untuk motif yang umum digunakan adalah bernuansa pesisir, seperti: motif bintang laut dan sebagainya.

          Itulah sedikit gambaran untuk mengetahui ciri khas Batik Pekalongan. Semoga bermanfaat.









Apr 22, 2014

CIRI KHAS BATIK CIREBON



          Konon di Cirebon terdapat dua buah keraton antara lain Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Dari dua keraton inilah lahir para disainer Batik Cirebon Klasik yang sampai saat ini batik mereka masih diproduksi oleh masyarakat Desa Trusmi secara turun temurun, dengan mempertahankan beragam motif, seperti: Ayam Alas, Gunung Giwur, Patran Keris, Patran Kangkung, Simbar Kendo, Katewono, Banjar Balong, Singa Payung, Singa Barong, Mega Mendung, Simbar Menjangan, dan banyak lagi.

Meskipun ada juga motif Batik Cirebon yang saat ini dibuat sesuai permintaan pasar, jadi mengikuti perkembangan jaman.

          Batik Cirebon memiliki ciri khas seperti:

1. Warna dasar pada latar Batik Cirebon selalu terlihat bersih dari noda atau percikan variasi warna lain.

2. Warna latar Batik Cirebon lebih muda dari warna garis motif batiknya.

3. Bagian latar dari Batik Cirebon tersebut juga tidak ada hiasan pernak pernik atau gambar latar apapun.
Hanya dibiarkan tetap kosong.

4. Garis – garis motif dari Batik Cirebon lebih halus (wit) dan hanya menggunakan garis tunggal.

5. Keunikan desain pada Batik Cirebon lebih memilih yang nuansanya klasik tradisional, berupa motif batu cadas.

6. Warna khas Batik Cirebon lebih menggunakan warna merah tua, hitam dengan paduan dasar krem atau gading, kuning, dan biru tua.

          Diera tahun 90-an sebagian besar pengrajin Batik Cirebon lebih menggunakan tehnik sablon tangan. Namun sekarang sudah jarang lagi yang menggunakan tehnik tesebut akibat kalah saing oleh perusahaan Batik Cirebon berskala besar yang menggunakan sablon mesin.

Kebanyakan Batik Cirebon yang diproduksi saat ini berupa Batik Tulis dan Batik Cap.








Apr 18, 2014

CIRI KHAS BATIK TASIKMALAYA



          Pembuatan Batik Tasikmalaya sama dengan batik pada umumnya, dimana ada yang terbuat dari tangan / batik tulis dan ada juga dicetak / batik cap. Batik Tasikmalaya terdiri dari 3 golongan, antara lain: Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik.

          Umumnya ketiga golongan Batik Tasikmalaya tersebut diatas motifnya bercirikan gambar flora, fauna, dan alam, seperti contohnya: motif manuk rereng peutey selong, manuk latar sisik, merak latar haremis, merak ngibing, rereng daun peuteuy papangkah, dan banyak lagi. Namun ada juga motif Batik Tasikmalaya yang disesuaikan dengan permintaan pasar diera moderen ini, misalnya motif motor Harley Davidson.

Untuk Batik Sukapura memiliki ciri khas warna yang digunakan yaitu: warna hitam, merah marun, putih dan gading.

Untuk Batik Sawoan warna yang digunakan dominan warna coklat layaknya buah sawo dengan menambah sedikit paduan warna indigo. Sementara warna ornamennya mirip Batik Solo yang menggunakan warna putih.

Sementara Batik Tasik sangat mudah dikenali dari warnanya yang lebih terang dan cerah dengan dominan berwarna biru yang dipadukan dengan sedikit warna lain, seperti: kuning, ungu, merah, orange, hijau, dan soga.


          Saat ini Batik Tasikmalaya sudah menjadi komoditi utama masyarakat Tasikmalaya sendiri, sehingga mampu mengangkat perekonomian masyarakat setempat.










Apr 15, 2014

CARA MUDAH MEMBEDAKAN ANTARA KAIN SUTERA ASLI (SILK) DAN KAIN SUTERA PALSU (SILKY)



          Jaman sekarang hampir tidak ada sesuatu apapun didunia ini yang tidak bisa dipalsukan. Teknologi masa kini mampu melakukan semua itu.

          Salah satu contohnya adalah kain sutera. Secara kasat mata sulit dibedakan mana kain sutera asli / original (silk) dan kain sutera palsu (silky). Kain sutera palsu terbuat dari bahan sintetis dan teksturnya juga memiliki karakter yang lembut serta halus.

Untuk kain sutera asli sendiri ada yang terbuat dari Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan ada juga terbuat dari Alat Tenun Mesin (ATM).

Nah...., berikut tips / cara mudah untuk membedakan antara kain sutera asli (silk) dan kain sutera palsu (silky):

1. Kain sutera asli jika disimpan dalam keadaan terlipat, maka tidak akan meninggalkan bekas lipatan.

2. Warna kain sutera asli tidak mengkilap dan tidak licin.

3. Kain sutera asli yang terbuat dari Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kainnya mudah kusut, sedikit kasar, dan agak tebal, namun tetap lembut. Sementara kain sutera asli yang terbuat dari Alat Tenun Mesin (ATM) karakternya lebih halus.

4. Jika sesama kain sutera asli saling digesekkan, maka akan menimbulkan suara gemersik serta kresek.

5. Kain sutera asli jika dibakar sedikit pada seratnya maka menimbulkan bau seperti rambut terbakar, dan sisa pembakaran tersebut akan hancur tanpa sisa jika diremas.

6. Harga kain sutera asli tentunya lebih mahal dibandingkan kain sutera palsu.

          Bagaimana dengan baju / pakaian sutera serta kain kain sutera yang terlanjur anda beli, apakah silk ataukah silky?







Apr 13, 2014

MERAWAT PAKAIAN BERBAHAN SUTERA



          Pakaian berbahan sutera perlu perawatan yang ekstra hati – hati untuk merawatnya, apalagi harganya yang tidak murah juga berkesan mewah. Beberapa tahap untuk perawatan pakaian berbahan sutera atau kain sutera, dimulai dari:


Cara mencuci pakaian berbahan sutera:

- Jangan mencuci pakaian berbahan sutera dengan menggunakan mesin cuci karena serat sutera akan    mudah rusak serta kusut. Sebaiknya dikucak secara lembut dan perlahan – lahan dengan menggunakan tangan.

- Cucilah pakaian sutera atau kain sutera anda dengan deterjen khusus sutera atau sabun lerak, dan boleh juga dengan shampo yang tidak mengandung minyak agar permukaan sutera tidak terasa lengket.

- Jika terdapat noda pada pakaian sutera anda maka gosok dengan menggunakan kulit jeruk atau cuka, kemudian kucek perlahan hingga nodanya hilang lalu cuci dengan shampo.

- Jangan sekali – kali pakaian sutera atau kain sutera anda direndam dalam satu wadah dengan pakaian lain yang bukan sutera untuk menghindari kena luntur. Juga jangan sampai terdapat lipatan pada bagian pakaian / kain tersebut saat merendamnya.

- Hindari pakaian sutera atau kain sutera anda dari bahan pemutih.

- Bilas pakaian sutera atau kain sutera anda sebanyak 3 kali dengan mengunakan air hangat untuk menjaga bagian pelapis pada sutera tersebut tetap mengkilap.

- Jangan peras langsung dengan menggunakan tangan, namun sebaiknya bungkus terlebih dahulu pakaian sutera atau kain sutera ke dalam handuk dengan cara menggulung lalu peras airnya sampai selesai.



Cara menjemur kain sutera atau pakaian berbahan sutera:

Jangan dijemur langsung dibawah sinar matahari karena warna bahan suteranya mudah pudar. Cukup diangin – anginkan saja. Untuk sarung sutera sebaiknya saat dijemur gunakanlah sebatang tongkat dibagain bawahnya sebagai untuk pemberat, agar tekstur sarung sutera tetap terlihat lurus dan tidak kusut.



Cara penyetrikaan pakaian sutera atau kain sutera anda:

- Ubah setrika anda kesuhu terendah atau ke petunjuk warm silk.

- Setrikalah pakaian sutera atau kain sutera anda dalam keadaan lembab namun lapisi terlebih dahulu menggunakan kain katun.

- Setrikalah pada bagian dalam pakaian sutera anda dengan terlebih dahulu membalik bagian dalam tersebut agar berada diluar.

- Jika ingin memberi parfum pada pakaian sutera anda jangan disemprotkan langsung, karena bahan kimia yang terdapat dalam parfum dapat merusak tekstur dan warna pakaian sutera atau kain sutera tersebut. Namun saat menyetrikanya tutupilah terlebih dahulu pakaian sutera anda dengan sehelai kertas, kemudian semprotkanlah dengan parfum.



Cara menyimpan pakaian sutera:

- Bungkus terlebih dahulu pakaian sutera atau kain sutera anda dengan sehelai kain katun kemudian digantung dengan hangar dari bahan lembut.

- Boleh juga menyimpannya dalam sebuah tas beludru.

- Jangan menyimpan pakaian sutera atau kain sutera anda terlalu lama hingga berbulan – bulan dalam lemari, tetapi sesekali dijemur langsung dibawah matahari, namun cukup 1 jam saja.

- Simpan ditempat yang kering dan jangan dibungkus pelastik untuk menghindari jamur.









Apr 4, 2014

MERAWAT BAJU / PAKAIAN BERBAHAN WOL


          Pakaian, selimut, syal, dan lain sebagainya yang terbuat dari bahan wol memang sangat nyaman dan hangat digunakan pada suhu udara yang dingin. Apalagi bahan wol ini sangat lembut dan halus bulunya. Namun sayangnya bahan ini sangat sensitif dan mudah rusak atau berbau jika tidak menggunakan perawatan khusus.

Bagian yang paling rentan mengalami penyusutan (rusak) pada baju yang terbuat dari bahan wol, terletak pada kera baju, siku, dan sakunya. Karena pada bagian ini paling sering terjadinya pergesekan.

Mencuci Dan Menghilangkan Noda Pada Wol.

          Jika terdapat noda pada pakaian berbahan wol maka tidak perlu dicuci. Cukup disemprotkan sedikit menggunakan air dingin yang telah dicampurkan dengan deterjen khusus wol atau dengan cairan yang mengandung zat adiktif lemah, kemudian ditepuk – tepuk menggunakan permukaan sikat namun jangan sekali – kali melakukan penyikatan, mengucek, atau menggosoknya, karena akan merusak serat bulu wol tersebut.

Bila noda membandel susah hilang, maka rendam pakaian berbahan wol tersebut ke dalam air hangat dengan menggunakan deterjen khusus wol atau menggunakan zat yang lemah adiktifnya tadi, selama beberapa saat kemudian bilas beberapa kali bersama air dingin namun jangan diperas untuk menjaga serat bulu wol tidak rusak.

Memeras pakaian dari bahan wol tersebut sehabis dicuci boleh dilakukan dengan cara membungkusnya terlebih dahulu menggunakan handuk kemudian barulah boleh diperas untuk mengeluarkan air cuciannya.

Mencuci baju berbahan wol cukup direndam selama 1 jam dalam air dingin agar bulu wol tersebut menyerap air dengan rata, kemudian masukkan deterjen khusus untuk wol dan tidak perlu dikucek, disikat, digosok, atau diremas. Cukup lakukan pembilasan beberapa kali.

Saat menjemur baju berbahan wol tadi jangan digantung, tapi letakkan dengan posisi mendatar pada selembar kertas yang sudah digunting membentuk pola seukuran baju wol tersebut, serta jemur diatas wadah yang berlubang – lubang agar airnya bisa cepat terbuang jatuh kebawah, dan menjemurnya sebaiknya tepat dibawah sinar matahari agar mudah kering.

Jangan diangin – anginkan sebab pakaian atau baju berbahan wol mudah menyerap dan menyimpan bau (termasuk bau apek) jika tidak kering betul.

Cara Setrika Baju / Pakaian Wol.

          Waktu melakukan penyetrikaan, semprotlah sesekali dengan menggunakan sedikit uap air dan jangan lupa atur alat setrika anda pada suhu panas yang khusus untuk bahan wol. Sambil disetrika sesekali sikatlah bulu wol tersebut kearah bawah agar kelihatan rapi dan teratur dengan menggunakan bulu sikat dari bahan lembut.

          Usahakan pakaian yang terbuat dari bahan wol jangan dilipat saat selesai dicuci atau disetrika, sebab bahan wol mudah menyerap dan menyimpan bau (seperti bau apek). Sebaiknya digantung saja dalam lemari pakaian anda.