Jun 23, 2014

ADJIE NOTONEGORO (PERANCANG BUSANA INDONESIA)



          Salah satu desainer (perancang busana) kondang Indonesia adalah Adjie Notonegoro. Karya – karyanya sudah sering dipamerkan sampai ke mancanegara, seperti: di National Gallery of Australia, dan di Mode Woche – Muenchen (Jerman).

          Hasil karya Adjie Notonegoro juga telah dipakai oleh banyak orang – orang terkenal dari dalam negeri sampai mancanegara, mulai para artis hingga kepala negara seperti Bill Clinton (mantan Presiden Amerika), Gus Dur (mantan presiden Republik Indonesia), dan Fidel Castro (mantan Presiden Cuba).

Adjie Notonegoro dilahirkan tanggal 18 Juli 1961 di Jakarta, dengan nama ayahnya Djati Prayitno dan ibu Ami. Paman dari desainer dan presenter Ivan Gunawan ini memiliki dua orang putra, masing – masing adalah Mohammad Kevin Septiantonotonegor dan Satrio Bagus Andrew Novantonotonegoro.

Ia belajar sekolah mode di Mueller Und Sohn - Jerman, lalu melanjutkannya di Paris dan Italia. Saat di Indonesia, Adjie Notonegoro membuka sebuah butik yang diberi nama “House Of Adjie”.

          Sayangnya dibalik nama besar dan kesuksesannya, Adjie Notonegoro pernah tersandung beberapa kali pelanggaran hukum hingga dipenjara.



Jun 19, 2014

ANNE AVANTIE (PERANCANG KEBAYA MODEREN)


          Sianne Avantie atau dikenal dengan nama Anne Avantie, lahir tanggal 20 Mei 1964 di Semarang. Berasal dari keluarga Tionghoa dengan ayah yang namanya Hari Alexander pemilik bengkel variasi mobil, dan ibu Amie Indriati yang menjalankan usaha salon kecantikan.

          Anne Avantie menikah dengan Yoseph Henry dan mereka dikaruniai tiga orang putra – putri, diantaranya: Intan Avantie, Ernest Christoga Susilo, dan Ian Tadio Christoga Susilo. Ia dianggap sebagai wanita pelopor yang berhasil mengangkat kebaya menjadi konsumsi berkelas dunia, dengan merancangnya menjadi busana wanita moderen.

Banyak rancangan serta kreasi dari buah tangan Anne Avantie dipakai oleh para artis - artis wanita, ibu pejabat, juga istri pejabat di tanah air, bahkan beberapa wanita terkenal dunia seperti Miss Universe, diantaranya: Jennifer Hawkins (Miss Universe 2004 asal Australia), Chyntia Ollavaria (runner up 1 Miss Universe 2005 asal Puerto Rico), Zulyeka Rivera Mendoza (Miss Universe 2006 asal Puerto Rico), , serta Dayana Mendoza (Miss Universe 2008 asal Venezuela).

Anne Avantie bertumbuh dan besar di Kota Solo. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, Anne sudah mahir menciptakan berbagai jenis hiasan rambut dan dijual keteman – temannya. Diusia remajanya, ia sering dipercayakan untuk membuat kostum budaya dan seni untuk berbagai pentas hiburan remaja di Kota Solo, seperti kostum bagi kelompok vokal grup dan kostum pentas tari sekolah.

Dalam mempelajari seni merancang busana, Anne Avantie tidak pernah mengikuti pendidikan desainer yang formil. Semua dijalani secara otodidak. Ia hanya mengenyam pendidikan sampai lulus SMA saja.

Kariernya sebagai perancang busana dirintis sejak tahun 1989 sewaktu masih tinggal disebuah rumah kontrakan. Dengan hanya berbekal 2 buah mesin jahit ia menjalankan usaha kecil tersebut dengan nama “Griya Busana Permatasari”, yang lebih fokus membuat dan merancang kostum tari serta gaun malam dengan ciri khas perpaduan manik – manik sebagai aksesorisnya.

Pada tahu 2010, Anne Avantie telah memiliki 2 buah butik di Mall Kelapa Gading, sebuah Rumah Pengantin Grand Indonesia, juga Toko PENDOPO yang khusus menjual produk seni karya usaha kecil menengah dalam negeri.

Anne Avantie tidak ingin menikmati sendiri prestasi yang mengangkatnya menjadi desainer kebaya papan atas dunia, tetapi ia juga ingin berbagai ilmu yang dimiliki ini dengan semua orang tanpa dibatasi oleh latar belakang apapun. Ia mendirikan sebuah workshop untuk pelatihan gratis, yang setiap hari ramai dikujungi oleh orang – orang yang datang dari berbagai penjuru negeri ini, yaitu para tukang jahit, desainer busana, bahkan ibu – ibu rumah tangga.

Tak jarang Anne Avantie diundang sebagai nara sumber diberbagai seminar kewirausahaan.

Beberapa penghargaan yang telah diraih Anne Avantie atas prestasinya mengangkat harkat kaum wanita Indonesia dimata dunia, seperti:

- Menerima Kartini Award dari Ibu Negera Kristiani Susilo Bambang Yudhoyono.
- Wanita Indonesia Bisa dari Menteri Pemberdayaan Perempuan , Ibu Meutia Hatta.

Dari kesibukannya sehari – hari yang sangat padat, Anne Avantie juga masih punya waktu luang untuk aktif dalam berbagai kegiatan soasial kemanusaiaan. Ia mendirikan sebuah tempat pelayanan kesehatan yang berkerja sama dengan Rumah Sakit St. Elisabeth di Semarang pada tahun 2002. Tempat tersebut diberi nama "Wisma Kasih Bunda", yang merawat anak- anak penderita hydropcephalus, astresi ani (pasien tanpa lubang dubur), labiopalataschisis, tumor, bibir sumbing, dan berbagai penyakit yang membutuhkan berbagai penanganan darurat.

Semuanya itu berawal saat ibu kandung Anne Avantie menderita penyakit kanker mulut rahim (serviks) selama 13 tahun. Sewaktu merawat sang ibu tersebut, mata hati dan mata rohani Anne terbuka. Ia sadar bahwa tidak semuanya didunia ini dapat dibeli dengan uang dan popularitas, karena ibunya bisa disembuhkan ketika itu hanya oleh mujisat dari Tuhan.

“Ibu saya diberi kesembuhan oleh Tuhan dari kanker serviks yang dideritanya selama 13 tahun”, kenang Anne dalam Harian Media Indonesia, edisi 18 April 2010.

Ia pun memohon kepada Tuhan agar dirinya dipakai sebagai penolong bagi orang – orang yang menderita. Tahun 2002 doa Anne dijawab Tuhan ketika seorang balita berumur enam bulan penderita hydrocephalus yang namanya Aris Masori datang bersama ibunya di kediaman Anne Avantie di Semarang. Mereka datang karena mengira Anne adalah seorang donatur bagi operasi sang balita malang tersebut.

Anne Avantie tidak menyangka atas kejadian ini. Dengan penuh ketulusan serta rasa kemanusiaannya, ia pun segera merespon dan membantu bayi tersebut untuk dilakukan operasi pada sebuah rumah sakit hingga bayi itu sembuh. Sejak itulah ia sangat merasakan bahwa hidupnya sungguh berarti dimata Tuhan.

Di Wisma Kasih Bunda, Anne Avantie selalu punya waktu 24 jam melayani semua anak – anak penderita, baik sebelum mereka menjalani operasi maupun setelah selesai dioperasi atas penyakit yang diderita. Ia sekaligus menjadi pendonor di penampungan sosial ini.

          Anak – anak diberi perawatan khusus berupa fisioterapi, pemulihan gizi, dan pelatihan mandiri pasca operasi agar kondisi mereka kembali stabil dan diperbolehkan pulang. Semua biaya tersebut gratis termasuk selama pengobatan dan operasi. Diwisma ini kami hanya punya dua kata sebagai pedoman, yaitu “Iya Dan Oke”, ucap Anne Avantie seraya tersenyum. Anak – anak yang mendapat perawat diwisma ini berasal dari berbagai penjuru tanah air.




Jun 17, 2014

41 NAMA PERANCANG BUSANA (DESAINER) INDONESIA



          Merancang busana bukanlah merupakan sesuatu pekerjaan mudah, karena:

- perlu ketelitian, dimana seorang desainer tahu betul bahan – bahan kain yang ingin digunakan, agar nyaman dan serasi dipakai bagi konsumen.

- penuh perhitungan, karena seorang desainer mampu mengukur seberapa banyak ia harus membutuhkan bahan dasar kain untuk membuat selembar pakaian dengan model dan ukuran tertentu, sehingga tidak akan terjadi kelebihan / pemborosan menggunakan bahan kain.

- berjiwa seni, bagi seorang desainer juga harus menguasai keserasian warna kain dan model yang sesuai dengan tuntutan pasar.

- berjiwa bisnis, desainer juga harus paham tentang menejemen produksi, manejemen keuangan, dan menejemen pemasaran, sehingga ia bisa terus menjalankan bisnisnya dalam jangka panjang.

          Berikut ini beberapa nama perancang busana (desainer) Indonesia sukses dibidangnya:

1. Samuel Wattimena
2. Sebastian Gunawan
3. Selphie Bong
4. Sapto Djojokartiko
5. Tri Handoko
6. Yohannes E. Yunarko
7. Tex Saverio
8. Virgie Noegrohati
9. Anne Avantie
10. Adjie Notonegoro
11. Arantxa Adi
12. Barli Asmara
13. Biyan Wanaatmadja
14. Carmanita
15. Dian pelangi
16. Didi Budiardjo
17. Edward Hutabarat
18. Ghea S. Panggabean
19. Harry Darsono
20. Marga Alam
21. Maulina putri
22. Nelwan Anwar
23. Ninik Darmawan
24. Obin
25. Oscar Lawalatta
26. Peter Sie
27. Prayudi
28. Priyo Oktaviano
29. Poppy Darsono
30. Raden Sirait
31. Resnha Sapto
32. Anne Avantie
33. Adjie Notonegoro
34. Arantxa Adi
35. Barli Asmara
36. Biyan Wanaatmadja
37. Carmanita
38. Dian pelangi
39. Didi Budiardjo
40. Edward Hutabarat
41. Ghea S. Panggabean




Sumber:  http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perancang_busana











Jun 14, 2014

CIRI KHAS BATIK MALANG (BATIK MALANGAN)


          Saat ini Batik Malang sudah mampu terjual hingga ke mancanegara, diantaranya Singapura dan beberapa negara Eropa seperti Barcelona. Hal ini terungkap pada event Fashion Show Batik On The Street (sumber http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/05/batik-khas-malang-tembus-eropa/).

          Dahulu Batik Malang atau sering disebut Batik Malangan, hanya dipakai saat upacara adat saja. Corak yang dimiliki Batik Malang umumnya didominasi simbol “Sidomukti Malang” dimana pada bagian tengahnya terdapat hiasan kotak putih dengan istilah Modhang Koro.

Corak tersebut sering terlihat dipakai pada perhelatan resmi dan diberi istilah “Udheng” jika yang menggunakannya adalah kaum pria, serta “Sewek” bagi kaum wanitanya.

Penggunaan berbagai motif pada Batik Malang bersumber dari bangunan candi peninggalan Kerajaan Kanjuruhan di abad ketujuh, dan motif tersebut juga punya filosofi masing – masing.

Ciri khas Batik Malang mudah dikenali pada tiga komponen motif yang dipakai didalamnya, antara lain:

1. Komponen Tanahan atau Dasar, terdiri dari motif hias melati, motif segi empat, dan motif hias padma. Semuanya diambil dari motif yang ada pada Candi Badut – Malang, peninggalan Kerajaan Kanjuruhan tahun 760 Masehi.

2. Komponen Pokok atau Hias, berupa motif bergambar tugu yang pada sisi kanan – kirinya diapit Rambut Singa. Tugu yang dimaksud adalah terletak didepan Balai Kota Malang.

3. Komponen Hias Untuk Tumpal (Motif Isen – Isen) yang berisi tiga sulur membentuk sebuah rantai. Motif ini menggambarkan Kota Malang yang identik sebagai Kota Bunga. Pada pinggiran motif dihiasi dengan gambar roda yang melukiskan Kota Malang sebagai Kota Industri.

Ketiga komponen diatas mewakili Visi Kota Malang yang dikenal dengan sebutan Tri Bina Cita.

Warna Batik Malang umumnya menggunakan coklat, hitam, merah, putih, kuning, hijau, dan biru.

          Motif lain dari Batik Malang, adalah motif Kembang Kopi (gambar kopi dibelah dua berwarna hitam), motif Dele Kecer (hijau - merah), motif Kembang Tanjung (kuning-sawo matang, bentuk bunga bulat tengah pinggir bergerigi), motif Sawat Kembang Pring (motif bambu Jawa sakbarong), motif Kembang Mayang (merah - kuning), motif Kembang Juwet (biru - hijau), Kembang Padma (teratai), motif Kembang Manggar (putih - kuning), dan banyak lagi.








Jun 11, 2014

CIRI KHAS BATIK BANTEN


          Batik Banten merupakan batik pertama yang mendapat hak paten dari Lembaga Dunia UNESCO pada tahun 2003, bahkan dianggap menjadi batik terbaik didunia saat itu setelah dilakukan kajian bersama oleh 62 negara yang berlangsung di Malaysia dan Singapura.

          Batik Banten telah menjadi budaya masyarakat Banten sejak Jaman Kesultanan Banten yang dikenal dengan Simbut (selimut dari batik). Namun setelah berakhirnya era Kesultanan Banten, simbut pun ikut menghilang.

Pada tahun 2002 Batik Banten kembali diangkat untuk dibudayakan. Aneka warisan ragam hias yang ditemukan dari situs peninggalan Kesultanan Banten, dituangkan kedalam media sutra dan kain katun pada pembuatan Batik Banten sehingga menjadi ciri khas batik tersebut. Sebanyak 50 lebih dari ragam hias tersebut kini menjadi bagian dari motif Batik Banten.

Setiap motif dari Batik Banten mengandung filosofi berlatar belakang sejarah yang didominasi oleh hiasan keramik juga gerabah peninggalan Kesultanan Banten.

Pemberian nama dari masing – masing motif tersebut umumnya diambil dari berdasarkan nama beberapa tempat, serta gelar para tokoh di Banten, seperti: motif Pasulaman, Pasepen, motif Pamaranggen, motif Datulaya, motif Pajantren, motif Pancaniti, motif Surosowan, motif Singayaksa, motif Srimanganti, motif Kapurban (gelar dari Pangeran Purba), motif Sabakingking (gelar untuk Sultan Maulana Hasanuddin), motif Mandalikan (sosok Pangeran Mandalika), dan motif Kawangsan (gelar bagi Pangeran Wangsa).

          Ciri khas warna Batik Banten senantiasa memiliki paduan warna pastel dan memiliki corak warna yang meriah.







Jun 8, 2014

CIRI KHAS BATIK JAMBI



          Konon ditahun 1875 sebuah keluarga pendatang dari Jawa Tengah pimpinan Haji Muhibat masuk dan menetap di Jambi, lalu mereka memperkenalkan batik tulis kepada pihak Kesultanan Jambi. Sejak saat itulah batik selanjutnya mulai diproduksi menggunakan teknik tulis di Jambi, dengan hanya memiliki motif berupa Rumah Adat Jambi.

Dijaman Kesultanan Jambi, penggunaan Batik Jambi hanya boleh dipakai oleh kaum bangsawan dan keluarga / kerabat Kesultanan saja.

          Setelah masa Kesultanan Jambi berakhir, produksi Batik Jambi pun ikut surut, dikarenakan konsumen batik tersebut sudah sangat kurang.

Batik Jambi kemudian mulai digali dan diangkat kembali pamornya ketika jaman penjajahan Belanda, dalam bentuk artikel yang dicatat oleh beberapa penulis asal Belanda. Salah seorang penulis tersebut adalah B.M. Gosligs yang meminta kepada pihak residen Jambi yaitu Tuan H.E.K Ezermen melalui Prof. Vam Eerde untuk meneliti sejarah dan keberadaan Batik Jambi.

Kemudian pada Oktober 1928, Ezermen memberikan informasi bahwa saat itu memang ada pengrajin Batik Tulis Jambi yang tinggal di Dusun Kampung Tengah (Kelurahan Tengah) memproduksi berbagai karya seni batik. (artikel B.M. Goslings 1928, halaman 141).

Selama masa revolusi / penjajahan, Batik Jambi tetap ada namun produksinya sangat sedikit dan terbatas. Namun ketika jaman Orde Baru produksi Batik Jambi mulai dikembangkan secara meluas dan dilakukan pembinaan terus – menerus kepada masyarakat Jambi.

Ciri khas warna Batik Jambi adalah umumnya memiliki warna cerah. Untuk bahan pewarnaannya, diambil dari tumbuh – tumbuhan yang ada diwilayah Jambi, seperti: daun pandan, buah kayu bulian, getah kayu lambato, kayu tinggi, kayu nilo, kayu sepang, biji pohon tinggi, dan daun nila.

Untuk ciri khas lain dari Batik Jambi ini adalah umumnya menggunakan motif dari dari flora dan fauna khas Jambi, serta tampilan motifnya tidak berangkai namun terpisah sendiri - sendiri

Terdapat puluhan nama motif dari Batik Tulis Jambi ini, diantaranaya adalah:

Motif kerang, motif angso duo, motif sungai batang hari, motif sapit udang, motif cendawan, motif anggur, motif keris singinjai, motif kaca piring, motif bungo matahari, motif ikan, motif pucuk rebung, motif kaligrafi, motif ayam lepas, motif merak ngeram, motif kapal sanggat, dan banyak lagi.

          Kini produksi Batik Jambi sudah banyak beredar dipasaran dan mudah ditemui baik dalam negeri hingga ke mananegara.


Jun 5, 2014

CIRI KHAS BATIK BENGKULU (BATIK BESUREK)



          Batik Besurek, itulah istilah lain dari Batik Bengkulu. Besurek artinya bersurat, masuknya tulisan kaligrafi. Meskipun tidak semuanya tulisan kaligrafi pada Batik Besurek diambil dari Surat atau Ayat Suci Alquran.

          Secara history, dahulu para pedagang dari Demak membawa serta batik dari Cirebon sebagai dagangan mereka, yang kemudian dalam perkembangannya oleh pengrajin Batik Tulis Besurek di Bengkulu memadukan antara Motif Batik Cirebon dengan kaligrafi, sehingga menghasilkan ciri khas Batik Bengkulu yaitu Batik Besurek.

Kreatifitas pengrajin Batik Bengkulu semakin memperkuat ciri khas Batik Besurek tersebut, dimana mereka menciptakan perpaduan corak huruf arab gundul (kaligrafi) dengan beberapa gambar diantaranya burung kuau, tanaman relung paku, bunga reflesia arnoldy, bunga cengkeh, serta beberapa motif lainnya.

Dahulu kain dari Batik Besurek Bengkulu ini hanya didominasi warna kuning, coklat, merah, biru, dan hitam. Sementara untuk warna hitam dan birunya khusus dipakai untuk menutup mayat dan keranda, lalu yang warna kuning, coklat, dan merah, dipakai pada saat pesta pernikahan juga upacara adat.

Saat ini ciri khas warna Batik Besurek Bengkulu sudah sangat beragam dan lebih menojolkan warna – warna cerah, bahkan Batik Besurek Bengkulu telah banyak dipakai dalam segala suasana, seperti untuk seragam PNS serta Karyawan Swasta, ataukah seragam sekolah.

Pengrajin Batik Tulis Besurek sudah sangat sulit dijumpai saat ini di Bengkulu, dikarenakan perusahaan batik printing untuk Batik Besurek Bengkulu lebih menguasai pangsa pasar, dan harganya pun jauh lebih murah. Hal inilah yang membuat semakin kurang bergairahnya pengrajin batik yang menggunakan teknik tulis di Bengkulu.

          Konon sebagian besar Batik Besurek Bengkulu yang menggunakan teknik printing didatangkan langsung dari Tanah Jawa.














Jun 2, 2014

CIRI KHAS BATIK RIAU



          Keberadaan Batik di Riau telah ada sejak zaman Kerajaan Daik Lingga dan Kerajaan Siak. Keberadaan batik saat itu hanya dikenal dalam lingkungan kerajaan saja. Teknik pengerjaan batik dijaman itu dilakukan dengan cara di cap.

Peralatan cap yang dipakai terbuat dari perunggu, yang mana masing - masing capnya meliki motif tersendiri yang berbeda. Warna yang digunakan pada Batik Cap di Riau saat itu, hanya warna kuning dan perak. Sementara kain yang digunakan untuk membuat Batik Cap biasanya dari bahan yang halus seperti kain sutera namun berwarna hitam.

          Motif dari Batik Cap itu sendiri mirip dengan motif yang ada pada Tekad (kerajinan tangan berupa sulaman benang emas yang tertera pada selembar kain jenis baldu).

Batik Cap kemudian berkembang menjadi Telepuk (berupa kain khas tradisional yang terbuat dari bahan dari kayu yang lembut dan memiliki motif yang diukir).

Setelah jaman permerintahan raja - raja di Riau berakhir, keberadaan Batik Cap juga ikut menghilang.

Pada tahun 1985 Batik Riau kembali dihidupkan oleh Pemerintah Propinsi Riau melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRASNADA). Teknik membatik yang digunakan tidak lagi menggunakan cap, melainkan menggunakan canting layaknya pembatik dari tanah Jawa.
Pada Batik Riau dilarang menggunakan motif hewan karena sesuai dengan ajaran Islam diharamkan menggunakan motif mahluk bernyawa.

Keseriusan Pemerintah Riau untuk memajukan kerajinan dan budaya batik ini dilakukan dengan mengirim putra – putri Riau belajar langsung ke Kota Batik Pekalongan, juga belajar kepada Perancang Busana Nasional, seperti Iwan Tirta dan Ramli.

Batik Riau juga dikenal dengan istilah Batik Tabir Riau, yang terinspirasi dari bentuk tabir berpola garis vertikal lalu dipadu dengan berbagai jenis motif diantara garis vertikal tersebut.

Motif yang dipakai pada Batik Riau era moderen ini mengunakan simbol tumbuh – tumbuhan khas Melayu Riau, seperti: kuntum bersanding, kipas lingga, tampuk manggis, kasih tak sampai, bunga hutan, dan lainnya.

Sementara untuk jenis motif dari Batik Tabir Riau tersebut, diantaranya: motif Kuntum Bunga Mekar Melambai, motif Kuntum Mekar Tajuk Bersusun, dan jenis motif lainnya.

Beberapa pusat kerajinan Batik Tabir Riau dipropinsi Riau dapat kita jumpai di Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Siak.

          Untuk lebih mengsosialisasikan lagi Batik Tabir Riau ini, maka DEKRASNADA Riau sering mengadakan berbagai event pagelaran busana baik didalam maupun luar negeri.