May 24, 2014

CIRI KHAS BATIK MADURA


          Konon batik mulai dikenal di Madura sekitar abad XVI melalui Arya Wiraraja yang merupakan Adipati Sumenep, sebab beliau saat itu menjadi sahabat akrab Raden Wijaya (pendiri Kerajaan Majapahit) yang telah lebih dahulu memiliki budaya batik.

Ada beberapa kesamaan yang dijumpai pada motif Batik Madura dan Batik Yogyakarta dikarenakan adanya hubungan kerabat antara para raja di Mataram dengan beberapa kaum ningrat di Madura. Saksi sejarah menuliskan bahwa Kerajaan Bangkalan diera pemerintahan Raja Cakradiningrat I merupakan bawahan dari Kesultanan Mataram pimpinan Sultan Agung.

          Bahan pewarnaan Batik Madura umumnya diambil dari tumbuh – tumbuhan setempat, misalnya: daun tarum untuk warna biru, mengkudu dan tingi untuk warna merah, kulit mundu dicampurkan tawas untuk warna hijau.

Untuk menentukan terang gelapnya warna kain Batik Madura, hal ini dilakukan selama proses perendaman kain batik tersebut saat pewarnaan. Perendaman dapat dilakukan selama 1 sampai 3 bulan. Semakin lama perendaman proses pewarnaan ini, maka kain batik pun akan semakin awet.

Warna Batik Madura yang dibuat oleh pembatik dari pesisiran terlihat lebih terang dan cerah, sementara pembatik di pedalaman Madura menggunakan nuansa warna agak gelap.

Pada Batik Madura dijumpai ribuan motif yang juga punya makna tersendiri. Setiap daerah dari pengrajin batik di Madura, masing – masing memiliki motif yang berbeda.

Berikut ciri khas Batik Madura yang dapat kita lihat, seperti:

1. Umumya warna Batik Madura menggunakan warna merah, kuning, hijau, dan biru.

2. Beberapa motif dari Batik Madura menggunakan gambar flora dan fauna, motif garis – garis, serta motif kreasi lain.

Berikut beberapa daerah di Madura yang menjadi sentra Batik Madura dan mudah kita temui, serta memiliki motif yang berbeda – beda:

- Di Sumenep dengan batiknya yang dominan menggunakan warna merah namun memiliki warna yang cerah, namun umumnya menampilkan motif batik bergambar ayam.

- Batik Madura di Pamekasan  menggunakan beberapa warna terang dan cerah dengan berbagai motif, seperti: motif daun memba (daun mojo), motif keong mas, motif sekarjagat, motif matahari, motif kempeng saladerih, motif keraben sapeh, motif padih kepa, motif sakereh, motif manik – manik, dan motif gorek basi.

- Di daerah Tanjungbuni - Bangkalan, produksi batiknya juga menggunakan warna cerah dan terang. Ribuan motif dapat kita jumpai disini, diantaranya: motif rongterong, motif serat kayu, motif banjar ramo, motif panca warna, motif rawan, motif ramo, motif perkaper, dan alin – lain.

Jenis batik yang paling diunggulkan diwilayah ini adalah Batik Gentongan, karena pengerjaannya yang memakan waktu lama hingga berbulan – bulan bahkan setahun, yang menggunakan teknik tulis, serta menghasilkan produk batik yang sangat halus.

Batik Gentongan memiliki motif yang sulit dan sangat detil, serta proses pewarnaannya harus direndam selama 6 minggu untuk setiap warna. Namun harganya pun bisa berkisar Rp.3,5 juta.

Beberapa motif Batik Gentongan yang umum dipasaran, diantaranya: motif burung hong, motif sik melaya, motif ola – ola, motif kembang randu, motif panji susi, dan beberapa motif lainnya.

          Saat ini pasaran Batik Madura sudah merambah keseluruh nusantara bahkan sampai ke manca negara.

No comments: