Sep 1, 2014
MENGENAL KERAJINAN TOPI BAMBU TANGERANG
Kerajinan Topi Bambu telah ada di Kabupaten Tangerang sejak era tahun 1800 sampai awal tahun1900. Dijaman Hindia Belanda produk Topi Bambu ini sangat populer sampai ke Eropa dan Amerika (umumnya di Amerika Latin), bahkan konon pemasarannya pernah merajai Negara Prancis.
Di Indonesia sendiri, Topi Bambu ini juga banyak digunakan oleh Tentara KNIL atau Koninlijke Netherlands Indie Leger (prajurit Hindia Belanda yang bertugas di Indonesia pada jaman revolusi), bahkan hingga kini yang umumnya digunakan oleh kelompok Pramuka di tanah air.
Dahulu dijaman revolusi, sentra pembuatan Topi Bambu di Kabupaten Tangerang terdapat di: Desa Cikupa, Desa Tenjo, Desa Balaraja, Desa Tigaraksa, dan beberapa desa lainnya. Hasil produksi Topi Bambu dari beberapa desa tersebut, lalu dikumpulkan oleh para tengkulak kemudian diserahkan ke pabrik topi yang berada di Tangerang, untuk lebih disempurnakan lagi sebelum diekspor. Sayangnya home industri di Tangerang ini pernah berhenti akibat kerusuhan anti warga Tionghoa yang diprovokasi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda yang berkedudukan di Indonesia). Akhirnya kerajinan Topi Bambu ini pun menghilang hingga beberapa dasawarsa lamanya.
Saat ini untuk bisa menemukan pengrajin Topi Bambu di Kabupaten Tangerang, kita hanya bisa jumpai mereka di Kampung Ciakar yang berada di Desa Ciakar, Kecamatan Panongan.
Beberapa jenis Topi Bambu yang dihasilkan pengrajin di Desa Ciakar ini, seperti: Topi Bambu Tudung Belenong (bentuknya mirip belenong), Topi Bambu Capio (jenis topi pramuka), Topi Bambu Peradah (topi jenis hiasan dinding).
Kerajinan Topi Bambu di Tangerang sampai saat ini produksinya masih sangat terbatas dan belum mampu menjadi komoditi andalan yang dapat mengangkat taraf ekonomi masyarakat Tangerang secara umum. Sebuah komunitas Topi Bambu yang telah dibentuk sejak tahun 2011 oleh beberapa orang yang sangat peduli akan produk lokal ini dan telah memiliki website resmi www.topibambu.com , telah banyak berperan mengangkat kembali keberadaan Topi Bambu untuk mampu bersaing dengan produk kerajinan tangan lainnya.
Komunitas Topi Bambu juga telah berusaha menjembatani antara pengrajin dengan pihak pemerintah agar pengrajin Topi Bambu bahkan masyarakat Tangerang pada umumnya diberi pembekalan berupa pelatihan, serta dana bantuan sebagai modal usaha, juga kemudahan dalam memasarkan produk Topi Bambu, sehingga kerajinan Topi Bambu ini mampu menjadi salah satu sumber penghasilan yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment